Cream Erna Apakah Berbahaya dan Mengandung Merkuri?

Kamu pernah mendengar tentang cream erna? Wow, pasti banyak yang penasaran! Sebenarnya, apa sih cream erna itu? Apakah benar-benar aman digunakan atau malah berbahaya bagi tubuh kita? Sebelum kita membahas lebih dalam, mari kita mulai dengan sebuah fakta menarik.

Tahukah kamu bahwa di Indonesia, cream kecantikan menjadi hasil dari penjualan terbesar dalam industri kecantikan? Bukan hanya bagi kaum wanita, tapi juga pria semakin sadar pentingnya perawatan kulit. Dalam usaha mendapatkan kulit yang sehat, mereka mencari berbagai macam produk, termasuk cream erna.

Namun, apakah semua cream erna di pasaran yang kamu temui sama-sama berkualitas dan aman? Tidak semua, sayangnya. Meskipun ada banyak produk perawatan kulit yang bagus dan aman, ada juga cream erna yang berbahaya bagi kesehatan kamu.

Inilah mengapa penting bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut tentang cream erna dan potensinya. Kita akan membahas lebih dalam tentang cream erna apakah benar-benar berbahaya. Saya akan menjelaskan kepada kamu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada kulit ketika kita menggunakan cream erna, serta risiko apa yang harus diwaspadai.

Apa itu Cream Erna?

Cream Erna adalah produk kecantikan yang terdiri dari dua jenis krim, yaitu krim siang dan krim malam. Krim siang berfungsi sebagai tabir surya, pelembab, dan pencerah kulit. Krim malam berfungsi sebagai penghilang jerawat, flek hitam, dan bekas luka. Cream Erna dikemas dalam bentuk jar berwarna putih dengan tutup berwarna merah muda. Setiap jar berisi 15 gram krim.

Cream Erna diproduksi oleh PT. Erna Kosmetik, sebuah perusahaan kosmetik lokal yang berdiri sejak tahun 1998. Perusahaan ini mengklaim bahwa produknya telah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan telah lulus uji klinis. Selain cream Erna, perusahaan ini juga memproduksi produk lain seperti sabun Erna, toner Erna, dan serum Erna.

Apa saja kandungan Cream Erna?

Cream Erna mengandung beberapa bahan aktif yang diklaim dapat memberikan manfaat bagi kulit, antara lain:

  • Vitamin C: Vitamin C adalah antioksidan yang dapat mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas. Vitamin C juga dapat mencerahkan kulit, meratakan warna kulit, dan meningkatkan produksi kolagen.
  • Vitamin E: Vitamin E adalah antioksidan yang dapat melembabkan kulit, menyembuhkan luka, dan melindungi kulit dari sinar UV. Vitamin E juga dapat mengurangi peradangan, kemerahan, dan iritasi kulit.
  • Niacinamide: Niacinamide adalah bentuk vitamin B3 yang dapat mengontrol produksi minyak, mengurangi pori-pori, dan menghilangkan jerawat. Niacinamide juga dapat memperbaiki tekstur kulit, menghaluskan kulit, dan mengurangi garis halus dan keriput.
  • Arbutin: Arbutin adalah bahan alami yang berasal dari tanaman bearberry. Arbutin dapat menghambat produksi melanin, pigmen yang menyebabkan kulit gelap. Arbutin juga dapat menghilangkan noda hitam, flek hitam, dan bekas jerawat.
  • Aloe vera: Aloe vera adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi kulit. Aloe vera dapat melembabkan kulit, menenangkan kulit, dan menyembuhkan luka. Aloe vera juga dapat mengurangi peradangan, infeksi, dan bekas luka.

Selain bahan-bahan aktif di atas, cream Erna juga mengandung bahan-bahan lain seperti air, minyak zaitun, gliserin, stearat gliseril, asam stearat, dan parfum.

Cream Erna Apakah Berbahaya?

Cream Erna adalah produk kecantikan yang dapat memutihkan kulit, menghilangkan jerawat, dan menyamarkan noda hitam. Namun, cream Erna juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti iritasi kulit, purging, atau ketergantungan.

Cream Erna mengandung beberapa bahan aktif, seperti vitamin C, vitamin E, niacinamide, arbutin, dan aloe vera. Cream Erna telah terdaftar di BPOM dan telah lulus uji klinis. Namun, sebelum menggunakan cream Erna, sebaiknya lakukan tes patch, ikuti aturan pakai, gunakan tabir surya, dan hentikan penggunaan jika ada efek samping.

Namun, hal ini tidak menjamin bahwa cream Erna bebas dari risiko atau bahaya bagi kulit. Setiap orang memiliki kondisi kulit yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kulit normal, kering, berminyak, sensitif, atau kombinasi. Ada juga yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan-bahan tertentu. Oleh karena itu, tidak semua orang cocok dengan cream Erna. Ada kemungkinan bahwa cream Erna dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti:

  • Iritasi kulit: Iritasi kulit adalah reaksi kulit yang ditandai dengan kemerahan, gatal, panas, atau perih. Iritasi kulit dapat terjadi karena kulit tidak cocok dengan bahan-bahan yang terkandung dalam cream Erna. Iritasi kulit juga dapat terjadi karena penggunaan cream Erna yang berlebihan atau tidak sesuai dengan aturan.
  • Purging: Purging adalah proses dimana kulit mengeluarkan kotoran, minyak, dan sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. Purging dapat terjadi karena cream Erna mengandung bahan-bahan aktif yang dapat mempercepat regenerasi kulit. Purging ditandai dengan munculnya jerawat, komedo, atau bruntusan di awal penggunaan cream Erna. Purging biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah kulit beradaptasi dengan cream Erna.
  • Ketergantungan: Ketergantungan adalah kondisi dimana kulit menjadi terbiasa dengan cream Erna dan tidak dapat berfungsi normal tanpa cream Erna. Ketergantungan dapat terjadi karena cream Erna mengandung bahan-bahan yang dapat mengubah fungsi alami kulit, seperti produksi minyak, pigmen, atau kolagen. Ketergantungan ditandai dengan kulit yang menjadi kusam, kering, atau berjerawat jika berhenti menggunakan cream Erna.

Bagaimana cara menghindari risiko atau bahaya Cream Erna?

Untuk menghindari risiko atau bahaya dari cream Erna, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Lakukan tes patch: Tes patch adalah cara untuk mengetahui apakah kulit Anda alergi atau sensitif terhadap cream Erna. Caranya, oleskan sedikit cream Erna di bagian kulit yang tidak terlihat, seperti belakang telinga atau siku. Tunggu selama 24 jam dan perhatikan apakah ada reaksi kulit yang tidak normal, seperti gatal, kemerahan, atau bengkak. Jika ada, berarti Anda tidak cocok dengan cream Erna dan sebaiknya tidak menggunakannya.
  • Ikuti aturan pakai: Ikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan cream Erna atau sesuai dengan anjuran dokter atau ahli kecantikan. Jangan menggunakan cream Erna secara sembarangan, berlebihan, atau tidak sesuai dengan waktu dan kebutuhan kulit. Hal ini dapat menyebabkan iritasi kulit atau ketergantungan.
  • Gunakan tabir surya: Gunakan tabir surya atau sunscreen setiap kali Anda keluar rumah atau terpapar sinar matahari. Hal ini penting untuk melindungi kulit Anda dari efek buruk sinar UV, seperti kulit terbakar, kusam, atau berflek. Meskipun cream Erna mengandung tabir surya, namun kadar SPF-nya mungkin tidak cukup untuk melindungi kulit Anda. Oleh karena itu, gunakan tabir surya tambahan dengan SPF minimal 30 dan PA+++.
  • Hentikan penggunaan jika ada efek samping: Hentikan penggunaan cream Erna jika Anda mengalami efek samping yang tidak diinginkan, seperti iritasi kulit, purging, atau ketergantungan. Segera konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan memaksakan diri untuk terus menggunakan cream Erna jika kulit Anda tidak cocok atau merasa tidak nyaman.

Kesimpulan

Jadi, jelaslah bahwa kita perlu berhati-hati dalam menggunakan krim-krim kosmetik dari merek Erna. Meskipun ada testimonial yang mengklaim hasil yang bagus, namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga risiko yang terkait dengan penggunaannya. Menggunakan krim tersebut bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti iritasi kulit atau bahkan kerusakan kulit jangka panjang. Oleh karena itu, sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan produk ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit atau para ahli terkait agar mendapatkan informasi yang lebih jelas dan aman. Jangan pernah mengambil risiko dengan kesehatan kulitmu, karena setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap suatu produk. Jaga selalu keamanan dan kesehatan kulitmu!

Share this: