Perbedaan Rasio Vario 125 dan 150, Mau Pilih Mana?

Kali ini, kami akan membahas tentang perbedaan rasio vario 125 dan 150, dua jenis skuter matik yang sangat populer di Indonesia. Apakah kamu salah satu pengguna atau penggemar vario? Atau mungkin kamu sedang bingung memilih antara vario 125 dan 150? Jika iya, maka artikel ini sangat cocok untuk kamu baca.

Rasio vario 125 dan 150 adalah salah satu faktor yang mempengaruhi performa, kecepatan, dan konsumsi bahan bakar skuter matik. Rasio adalah perbandingan antara jumlah gigi roda gigi primer dan roda gigi sekunder. Semakin besar rasio, maka semakin cepat putaran mesin akan diubah menjadi putaran roda. Sebaliknya, semakin kecil rasio, maka semakin lambat putaran mesin akan diubah menjadi putaran roda.

Namun, rasio yang besar atau kecil tidak selalu berarti baik atau buruk. Semua tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengendara. Ada yang suka rasio yang besar karena bisa mencapai kecepatan tinggi dengan cepat.

Ada juga yang suka rasio yang kecil karena bisa menghemat bahan bakar dan lebih nyaman di jalanan macet. Lalu, apa perbedaan rasio vario 125 dan 150? Dan mana yang lebih cocok untuk kamu? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

Perbedaan Rasio Vario 125 dan 150

Sebelum kita membahas perbedaan rasio antara Vario 125 dan Vario 150, ada baiknya kita mengenal lebih dulu apa itu rasio dan bagaimana cara menghitungnya. Rasio adalah perbandingan antara jumlah gigi roda penggerak (roda primer) dengan jumlah gigi roda digerakkan (roda sekunder). Rasio dapat dihitung dengan rumus:

Rasio=Jumlah Gigi Roda Sekunder : Jumlah Gigi Roda Primer​

Semakin besar rasio, berarti semakin banyak putaran mesin yang dibutuhkan untuk menggerakkan roda. Sebaliknya, semakin kecil rasio, berarti semakin sedikit putaran mesin yang dibutuhkan untuk menggerakkan roda. Rasio yang besar akan memberikan tenaga yang lebih besar, tetapi kecepatan maksimal yang lebih rendah. Rasio yang kecil akan memberikan tenaga yang lebih kecil, tetapi kecepatan maksimal yang lebih tinggi.

Nah, sekarang kita sudah tahu apa itu rasio dan bagaimana cara menghitungnya. Sekarang, mari kita lihat perbedaan rasio antara Vario 125 dan Vario 150. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan rasio pada kedua varian motor ini:

VarianRasioJumlah Gigi Roda PrimerJumlah Gigi Roda Sekunder
Vario 12510,421536
Vario 15011,271337

Dari tabel di atas, kita bisa melihat bahwa Vario 125 memiliki rasio yang lebih kecil daripada Vario 150. Artinya, Vario 125 membutuhkan putaran mesin yang lebih sedikit untuk menggerakkan roda, sehingga akselerasinya lebih baik dan irit bahan bakar.

Namun, kecepatan maksimalnya lebih rendah daripada Vario 150. Sementara itu, Vario 150 memiliki rasio yang lebih besar daripada Vario 125. Artinya, Vario 150 membutuhkan putaran mesin yang lebih banyak untuk menggerakkan roda, sehingga tenaganya lebih besar dan performanya lebih sporty. Namun, akselerasinya lebih lambat dan boros bahan bakar. Kecepatan maksimalnya lebih tinggi daripada Vario 125.

Itulah perbedaan rasio antara Vario 125 dan Vario 150. Perbedaan ini tentu saja berpengaruh pada karakteristik dan sensasi berkendara dari kedua varian motor ini. Namun, rasio bukanlah satu-satunya faktor yang membedakan Vario 125 dan Vario 150. Ada beberapa perbedaan lainnya yang juga perlu kita ketahui.

Kelebihan dan Kekurangan Rasio Vario 125 dan 150

Dari perbedaan rasio vario 125 dan 150 di atas, kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis vario. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan rasio vario 125 dan 150:

Kelebihan Rasio Vario 125

  • Lebih irit bahan bakar karena membutuhkan putaran mesin yang lebih rendah
  • Lebih responsif dan lincah karena memiliki akselerasi yang lebih tinggi
  • Lebih nyaman dan stabil di jalanan macet atau berbukit karena memiliki torsi yang lebih besar

Kekurangan Rasio Vario 125

  • Lebih lambat mencapai kecepatan maksimal karena membutuhkan putaran mesin yang lebih tinggi
  • Lebih mudah panas dan berisik karena mesin bekerja lebih keras
  • Lebih rentan terhadap slip kopling karena memiliki beban yang lebih besar

Kelebihan Rasio Vario 150

  • Lebih cepat mencapai kecepatan maksimal karena membutuhkan putaran mesin yang lebih rendah
  • Lebih kencang dan bertenaga karena memiliki kecepatan rata-rata yang lebih tinggi
  • Lebih dingin dan senyap karena mesin bekerja lebih santai
  • Lebih awet dan tahan lama karena memiliki beban yang lebih kecil

Kekurangan Rasio Vario 150

  • Lebih boros bahan bakar karena membutuhkan putaran mesin yang lebih tinggi
  • Lebih lambat dan berat karena memiliki akselerasi yang lebih rendah
  • Lebih sulit dan lemot di jalanan macet atau berbukit karena memiliki torsi yang lebih kecil

Apakah Bisa Vario 125 jadi 150?

Apakah bisa Vario 125 jadi 150? Jawabannya adalah bisa, tetapi tidak disarankan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kapasitas mesin Vario 125 menjadi 150 cc, yaitu dengan mengganti piston, blok silinder, dan injector.

Namun, cara-cara ini memiliki resiko yang cukup tinggi, seperti piston jebol, mesin overheat, top speed menurun, dan garansi hilang. Selain itu, cara-cara ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kami tidak melakukan bore up, karena selain resiko dan biaya yang tinggi, bore up juga akan mengurangi kualitas dan performa mesin Vario 125.

Vario 125 sudah memiliki rasio yang optimal untuk memberikan akselerasi, efisiensi bahan bakar, dan keseimbangan yang baik. Jika kalian ingin memiliki motor dengan kapasitas mesin 150 cc, lebih baik membeli Vario 150 yang sudah memiliki fitur dan teknologi yang lebih canggih dan modern.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa rasio adalah salah satu faktor yang membedakan Vario 125 dan Vario 150. Rasio yang lebih kecil pada Vario 125 memberikan keunggulan dalam hal akselerasi, efisiensi bahan bakar, dan keseimbangan.

Rasio yang lebih besar pada Vario 150 memberikan keunggulan dalam hal tenaga, kecepatan maksimal, dan overheat. Namun, rasio bukanlah satu-satunya faktor yang membedakan kedua varian motor ini. Ada juga perbedaan lainnya, seperti kapasitas mesin, tenaga dan torsi, fitur dan teknologi, desain dan dimensi, dan harga.

Share this: